Jumat, 20 Februari 2009

UAN 2009 maju

Kabar majunya jadwal Ujian Nasional (UN) 2009 membuat resah banyak pihak. Tak hanya guru, orang tua pun ikut resah. Bahkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang mulai kebanjiran SMS yang meminta agar memperjuangkan ke Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) agar rencana itu dibatalkan. Sementara itu Pakar Pendidikan Kota Malang M Kamilun Muhtadin pun ikut angkat bicara soal isu tersebut.

Kepada Malang Post, Kamilun menuturkan bila pelaksanaan UN jadi dimajukan menjadi Februari 2009 dari yang harusnya Mei 2009, maka tidak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya pengaturan di sekolah.
‘’Sebagai seorang pecinta pendidikan saya tidak bisa memahami rencana kebijakan tersebut. Apalagi bila itu dikaitkan dengan agenda pilihan legislatif yang kabarnya dihelat April dan pilihan presiden pada Juli 2009. Apakah akan dibiarkan saja hal itu mengorbankan jutaan calon lulusan SMP, SMA, SMK, MTS, MA dan SD, MI,’’ ungkapnya.

Lebih jauh ia menuturkan, bila pelaksanaan UN benar dilaksanakan Februari 2009, itu artinya kelas IX dan kelas XII dan siswa SD kelas VI hanya belajar lima semester. Itu tentu tidak fair. Karena di semester ke enam mereka sudah harus mengikuti UN.

Jika dipaksakan maka setelah UN, anak-anak akan sulit diarahkan proses belajarnya di sekolah. Karena sudah terbentuk anggapan UN adalah segala-galanya. UN selesai, maka sekolah pun selesai.

Karena itu meskipun bisa dibuat strategi dengan menggeser pemberian materi di luar UN pada Maret, April, dan Mei, siswa tetap akan terbebani dengan target tuntas materi kelas tiga hingga Januari 2009.
Apalagi untuk siswa SMK, yang jam pelajarannya dalam satu minggu sudah 50 jam sampai 52 jam. Penambahan jam pelajaran tentunya akan membuat siswa kalang kabut.

‘’Bagi anak-anak di pedesaan atau daerah terpencil, akan terlalu sulit menyerap materi pada jam pelajaran tambahan. Biasanya mereka juga tidak sempat sarapan pagi, masih harus belajar sampai 9 jam an. Apakah mereka mampu?’’ ungkapnya.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang ini mengakui, lima tahun lalu pelaksanaan pilihan presiden juga berdampak pada majunya jadwal UN. Tapi jadwal hanya maju pada April. Tidak terlalu berat untuk menggenjot materi. Walaupun itu cukup membuat semua pihak kualahan. Dan jika sekarang benar akan dimajukan Februari, tidak bisa dibayangkan bagaimana keributan yang akan terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar